Gresik, ipnusantaramedia.com
Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Dukun menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang diikuti oleh 29 Kepala Madrasah Ibtidaiyah (Kamad) se-Kecamatan Dukun. Kegiatan ini berlangsung di Aula MI Hidayatul Mubtadiin, Jajar Petiyintunggal, Dukun, Gresik, dengan semangat kolaborasi dan pengabdian yang tinggi.5 Agustus 2025.
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan pendekatan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan cinta dalam proses pembelajaran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak, membentuk karakter peserta didik yang luhur, serta memperkuat keterampilan sosial mereka.
Sebagai tuan rumah, Sutar Tarom, Kamad MI Hidayatul Mubtadiin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta.
“Kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan. Semoga workshop perdana ini membawa manfaat dan pemahaman yang lebih mendalam bagi kita semua,” ujar Pak Sutar dengan penuh kehangatan.
Suprianto, S.Pd.I, selaku pengawas madrasah sekaligus narasumber, menjelaskan bahwa Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan kesadaran, makna, dan kegembiraan dalam proses belajar. Strategi ini dirancang untuk mendukung pencapaian delapan dimensi profil lulusan yang holistik.
“KBC berfokus pada pembelajaran yang penuh cinta, dengan mengangkat topik Panca Cinta sebagai inti pembelajaran. Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam materi kokurikuler, budaya madrasah, dan kegiatan ekstrakurikuler,” terang Pak Pri, sapaan akrabnya.
Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut pasca-workshop, agar guru dapat mengimplementasikan pembelajaran sesuai Rencana Pembelajaran Madrasah (RPM) terbaru.
“Dengan metode yang beragam, siswa akan lebih antusias belajar, dan yang terpenting, praktik KBC dan PM dapat mencegah terjadinya perundungan di lingkungan madrasah,” tutupnya.
Ketua KKMI Dukun, Nurus Shobah, S.S., menyampaikan bahwa kegiatan hari ini dikhususkan untuk para Kamad MI. Adapun pelatihan untuk guru akan dilaksanakan dalam dua gelombang:
– Gelombang 1: 6–7 Agustus 2025 (Guru Kelas 1–4 dan Guru Mapel)
– Gelombang 2: 11–12 Agustus 2025 (Guru Kelas 5–6 dan Guru Mapel)
“Kami berharap seluruh guru dapat mengikuti workshop ini dengan antusias dan mengimplementasikan hasilnya di madrasah masing-masing,” ujar Shobah, yang juga menjabat sebagai Ketua GP Ansor Dukun.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, ramah tamah, dan penandatanganan NPHD BOSDA Kabupaten Gresik.(Syafik hoo)